Yer. 12 : 1-13; Luk. 18 : 35-43
Bersama dengan orang yang menjengkelkan, tentu tidaklah nyaman buat kita. Itulah juga yang dialami oleh Yeremia, dan Yeremia menyatakan: Yeremia 12:1-2 (TB) Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Engkau membuat mereka tumbuh, dan mereka pun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka.
Orang yang melakukan hidup yang tidak benar ternyata hidupnya justru menyenangkan. Bukankah dunia sekarang ini juga seperti itu? Yang jelas melakukan hal buruk justru mereka menikmati hidup lebih baik dengan yang percaya kepada Tuhan. Hal seperti ini tentu menyebabkan orang menjadi apatis dalam hidupnya. Perlukah kita juga ikut menjadi apatis dalam hidup kita? Orang buta di kota Yerikho ketika mengetahui bahwa Yesus lewat, ia berteriak kepada Tuhan, dan meminta disembuhkan. Tuhan Yesus lalu menyembuhkan orang itu; Lukas 18:42-43 (TB) Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Ya. Dalam keadaan yang sulit dan kelihatannya orang lain yang tak beriman sebagai orang yang menikmati hidup, bahkan seakan diberkati Tuhan, sering menjadikan kita tergoda untuk berbuat yang sama dengan orang lain. Di masa seperti itu diperlukan keteguhan hati untuk tetap percaya; walaupun apa yang kita nikmati tidak sama dengan orang lain, bahkan dirasa lebih lambat, kita mempunyai damai sejahtera dalam hidup kita. Itu yang tak ada dalam hidup orang fasik.
Jadi, maukah kita seperti orang fasik?