Ul. 4: 1-14; 1 Yoh. 5: 1-5
Perubahan itu bukan sekedar melihat yang dulu begitu sekarang begini namun sebuah perubahan itu juga menghadirkan keterkejutan. Apalagi kalau perubahan yang terjadi demikian drastis. Itulah yang dialami oleh penulis kitab Ratapan, orang yang dulu menyaksikan kemegahan Yerusalem namun yang sekarang menyaksikan keruntuhannya. Ia demikian meratapi bagaimana kehidupan kota itu menjadi kengerian, bukan hanya bangunan dan temboknya tetapi juga orang-orang yang ada di dalamnya; putri-putri, pemudanya, anak-anak dan semua mereka. Ketika kita mengalami atau menyaksikan hidup yang seperti ini, apakah Tuhan telah dan tetap menjadi tempat kita berseru untuk meminta tolong kepada-Nya?
Penulis kitab I Yohanes menegaskan: 1 Yohanes 5:1-3 (TB) Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, Dan bahwa kita diajak untuk mempercayai ini.
Bagaimana dengan kita? apakah kita sudah tekun dalam Tuhan untuk keseharian kita?
