Kel. 19: 1-9a; 1 Pet. 2: 4-10
Peristiwa Mesir adalah titik tolak pengakuan iman umat Israel sebagai sebuah bangsa, dan itulah yang Tuhan ingatkan di Sinai melalui Musa; Keluaran 19:3-6 (TB) Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."Bahwa keluarnya mereka dari tanah perbudakan adalah karena karya kasih Allah kepada mereka, dan Israel mengaminkan hal tersebut.
Bagi orang beriman, apa titik tolak beriman kita? Perbuatan? Bukan. Jasa kita? Bukan. Semua semata-mata oleh karena kasih Allah melalui Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus; 1 Petrus 2:4-5 (TB) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Inilah yang patut meneguhkan dan mengokohkan kita sebagai orang beriman. Bahkan penulis kitab Petrus menegaskan; 1 Petrus 2:9-10 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Mari hidupi terus percaya kita kepada Tuhan dalam segala keadaanmu.