GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Tuhan Mempersiapkan Jalan Bagi Karya-Nya Untuk Umat-Nya

Baru Mon, 09 May 2016   

oleh:

II Raja-Raja 2: 1-15 & Lukas 1: 5-17

Sebagai anak kedua, yang berselisih umur 15 bulan dengan kakak saya, maka saya termasuk anak yang sangat beruntung. Mengapa begitu? Karena setiap kali memasuki lingkungan yang baru, saya tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk berorientasi dengan lingkungan tersebut, seperti bersekolah, bermain dan bergereja (baca: sekolah minggu). Selalu ada kakak saya di sana. Selalu mudah dan cepat berkenalan dengan siapa saja di sana, karena mereka sudah mengenal kakak saya, apalagi saya seorang ekstrovet. Ini sungguh-sungguh sebuah keuntungan bagi saya.

Di dalam misi karya-Nya, Allah juga selalu mempersiapkan seseorang sebelum Ia mengutus orang lain. Hal ini sangat terlihat dalam estafet kepemimpinan dan pelayanan nabi di Israel. Dalam bacaan Perjanjian Lama kita hari ini, jelas terlihat peran dan fungsi Elia bagi Elisa yang akan melanjutkan misi karya Allah di Israel. Ya..., Elia telah membuka jalan dan mempersiapkan pelayanan Elisa ke depan, bahkan Elia telah memberikan contoh-contoh pergumulan dan cara-cara mengatasinya. Dalam banyak hal, kalau kita mau membandingkan karya Elia dengan Elisa, ada banyak peristiwa dan cara yang mirip terjadi di antara kedua pengalaman karya mereka. Misalnya saja, peristiwa minyak dalam buli-buli di rumah seorang janda di Sarfat yang tidak pernah habis jaman Elia, maka peristiwa yang hampir sama terjadi di rumah seorang janda nabi di suatu daerah tertentu jaman Elisa; dan jika Elia membangkitkan anak laki-laki janda Sarfat yang mati, maka Elisa membangkitkan anak laki-laki perempuan Sunem. Ini sungguh-sungguh karya Tuhan yang terencana dengan baik dalam hidup umat-Nya.

Hal yang sama terjadi dengan peristiwa pemberitahuan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya itu. Dalam pemberitahuan tersebut disampaikan arti peran dan fungsi Yohanes, anaknya itu, bagi persiapan jalan untuk karya pelayanan Mesias yang akan lahir. Ia akan menjadi pembuka jalan, seperti forerider, bagi Sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika ia dijuluki Elia yang telah datang kembali (Matius 11: 14, hal ini sejajar dengan apa yang dinyatakan Tuhan dalam Lukas 1: 17).

Dari uraian di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan, bahwa Tuhan memang seorang perancang kehidupan yang baik. Ia tidak pernah bekerja secara serampangan dan asal jadi. Ia selalu berada dalam keteraturan, meskipun tidak menghilangkan kebebasan dan kreativitas ciptaan-Nya, dan mempersiapkan jalan bagi karya-Nya untuk umat-Nya. Persoalannya adalah: “Apakah kita juga menyadari, bahwa setiap kita adalah orang yang dipilih untuk mempersiapkan jalan bagi karya-Nya untuk umat-Nya di masa depan? Apakah kita ini “Elia-Elia” bagi “Elisa-Elisa” dan “Yesus-Yesus” (maksudnya: orang-orang di mana Yesus mengidentifikasikan diri) di jaman ini? Anda sendiri yang dapat menjawabnya……….