Yehezkiel 37 : 15-28; Wahyu 15 : 1-4
Selamat hari Senin.
Perpecahan, pertikaian, perselisihan seringkali dianggap tidak akan pernah dipersatukan, bahkan orang cenderung untuk membiarkan semuanya itu ada, atau hanya sekedar tidak ada perselisihan, namun tak ada perjumpaan. Tidaklah demikian dengan umat Tuhan yang telah terpecah; Israel dan Yehuda. Tuhan menubuatkan mereka akan bersatu kembali, dieratkan kembali diantara mereka. Yehezkiel 37:24-28 (TB) Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."
Persekutuan di dalam dan bersama dengan Tuhan, itulah yang dinubuatkan oleh Tuhan melalui Yehezkiel, dan itu dimungkinkan dengan kesediaan untuk bersatu di dalam Tuhan. Dan semuanya itu dinyatakan juga dalam kitab Wahyu: Wahyu 15:3-4 (TB) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu." Semuanya menyembah kepada Allah yang sama; yang mahakuasa oleh karena karya-Nya di dunia. Ketertundukan kepada Tuhan menjadikan semua orang mampu meneduhkan diri kepada-Nya.
Keadaan pasca 17 April 2019 jika boleh dikatakan belum mampu dieratkan dengan baik. Masih banyak kata, kalimat bahkan tindakan yang mencerminkan kelompok yang salin berhadap-hadapan. Tentu kita berharap dengan pertolongan Tuhan maka semua bisa dipulihkan. Diperlukan ketertundukan kepada Tuhan sehingga kita mampu menentramkan hati dan bersatu untuk Indonesia yang lebih baik.
Doa:
Keadaan bangsa Indonesia supaya tetap aman dan bersatu.