Yes. 24:14-23; Luk. 12:41-48
Melakukan yang baik belum tentu ditanggapi dengan baik, bahkan tidak jarang justru dibalas dengan tindakan yang tidak baik. Bukankah itu yang terjadi kepada Tuhan? Hosea 11:1, 4 (TB) Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan. Bukankah Tuhan begitu baik kepada kita? Tapi mengapa justru kita menanggapinya dengan yang tidak baik? Mazmur 107:22 (TB) Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai! Pemazmur mengajak kita untuk bersyukur atas kasih sayang Tuhan Allah yang sedemikian baik kepada kita, dan bukankah itu yang patut kita lakukan dalam hidup kita? Bagaimama caranya? Kolose 3 : 1-11 menceritakan dengan jelas apa yang mestinya dilakukan oleh orang beriman dalam hidupnya sebagai wujud syukur. Fokusnya adalah memuliakan Tuhan; Lukas 12:13, 15 (TB) Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Peliharalah cinta kasih kita kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur. Syukur karena Tuhan baik dan sudah berbuat baik kepada kita; memberi keselamatan, pemeliharaan dan berkat kepada kita. Jadi, jangan belokkan cinta kita kepada Tuhan kepada benda atau diri sendiri.
Jadi, maukah kita menjadikan cinta kepada Tuhan menjadi cinta yang kita hidupi setiap waktu?