Milkha. 3: 5-12; Mzm. 43; 1 Tes. 2: 9-13; Mat. 23: 1-12
Hidup yang tanpa integritas (satu kesatuan antara perkataan dan perbuatan) menjadikan manusia hanyalah menjadi orang yang munafik. Dan inilah kritik Mikha kepada nabi di zamannya; Mikha 3:5-6 (TB) Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang. Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa penglihatan, dan menjadi gelap bagimu tanpa tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam suram bagi mereka. Nabi yang mestinya menjadi wakil Tuhan di hadapan umat, ternyata hidup mereka hanya mementingkan diri sendiri, dan mengambil untung dari jabatannya sebagai seorang nabi.
Sebuah jabatan atau kedudukan memang baik, namun lebih baik jikalau kita mempergunakan jabatan atau kedudukan itu untuk kebaikan bagi semua orang. Itulah juga kesaksian Paulus kepada jemaat di Tesalonika; 1 Tesalonika 2:9 (TB) Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Pemberitaan Injil tidak dilakukan Paulus dan kawan-kawan dengan paksa atau dengan mengambil keuntungan untuk diri sendiri. Namun dengan hidup mereka, maka Paulus dan kawan-kawannya memberi teladan. 1 Tesalonika 2:10 (TB) Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya. Dan itulah kritik Tuhan Yesus kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Secara jabatan dan kedudukan mereka patut dihormati, namun perbuatan mereka tidaklah patut diteladani. Mengapa? Karena mereka kedudukan yang mereka miliki adalah kedudukan terhormat namun perbuatan mereka yang mengambil untung dari jabatan dan kedudukannya itu, bukan merupakan teladan yang baik untuk masyarakat. Matius 23:2-3 (TB) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Jadi, kalau kita mengaku diri bahwa kita orang Kristen, tunjukkanlah dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan kita yang mencerminkan KRISTEN benar-benar terbukti benar.