2 Raj. 4: 18-37; Ef. 2: 1-10
Selamat hari Selasa.
Apakah selalu jelas ketika kita mengikut Tuhan dalam hidup kita? Bukankah memang suatu kali sangat jelas kehendak Tuhan dalam hidup kita? Namun bukankah tidak jarang kita melihat yang samar-samar, bahkan mungkin tidak jelas bagi kita? Perempuan Sunem ini awalnya tidak mempunyai anak, namun atas kehendak Tuhan melalui nabi Elisa kemudian memberikan ia dan suaminya seorang anak. Tapi, ternyata setelah anak itu besar, anak itu sakit, dan mati. Dalam kegalauannya, perempuan Sunem itu pergi ke Karmel dan datang kepada Elisa; 2 Raja-raja 4:28 (TB) Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?"Bertanya kepada Tuhan; apakah kehendak-Nya? Apakah yang Ia rancangkan untuk kita adalah pertanyaan kita, ketika kita belum memahami apa yang terjadi kepada kita. Namun kita tidak boleh hanya berhenti sampai di sini. Kita mesti ingat bahwa kita adalah orang yang menerima kasih karunia Allah dalam hidup kita; Efesus 2:4-7 (TB) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Dengan mengingat hal itu, maka kita tidak hanya berhenti kepada pertanyaan namun kepada ketetapan iman tentang Dia yang pasti merancangkan yang terbaik.