Hos. 6: 11-7: 16; Mat. 5: 43-48
Ada saja orang yang merasa malas untuk membaca Firman Tuhan. Tentu ada 1.001 alasan yang diungkapkan. Yang paling umum: malas, mgantuk, capek. Namun ada saja yang menganggap tidak ada gunanya membaca Firman Tuhan karena: "Tidak ada manfaatnya." Benarkah?
Firman Tuhan memang bukan sekumpulan mantra atau alat pendeteksi apakah ayat yang cocok untuk setiap pribadi pada hari itu. Tapi tentu jika Firman itu dihayati dengan segenap hati maka Firman itu semakin menjadikan kita berhikmat menghadapi hiduo; entah hari ini atau di masa depan. Firman tak akan pernah kembali dengan percuma jika dibaca dengan tekun. Karena itu penulis Amsal mengatakan: Amsal 7:2-3 (TB) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu. Itulah juga yang dinyatakan Paulus kepada jemaat Kolose. Bukan hanya Firman yang menjadikan kita berhikmat namun Firman yang hidup; Firman yang menyelamatkan: Kolose 2:6-7 (TB) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Jadi, Yesus sebagai Firman yang hidup, percayalah kepada-Nya sepanjang waktu, sepanjang hidup.