1 Sam. 2:1-18; Luk. 3:1-18
Siapa yang tidak suka diberikan hadiah? Setiap orang pasti suka mendapatkan hadiah; dari kanak-kanak sampai orang tua tentu suka mendapatkannya. Dalam bacaan kita, ada dua hadiah; dua orang yang dikatakan mandul namun kemudian mengandung dan melahirkan dua tokoh yang tidak hanya menjadi hadiah bagi kedua ibu yang dianggap mandul tapi juga bangsanya. Samuel dan Yohanes pembaptis adalah juga hadiah bagi Israel; 1 Samuel 2:1 (TB) Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
Kalau Samuel menjadi imam di masa penglihatan yang jarang, Yohanes menjadi hadiah supaya Israel menyambut kedatangan Mesias dengan segenap hati: Lukas 3:16-17 (TB) Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Samuel tidak hanya hadiah untuk Hana. Yohanes tidak hanya hadiah untuk Zakharia dan Elisabet. Mereka adalah juga hadiah bagi bangsanya, Israel. Bagaimana dengan kita? Apakah kita hadiah untuk orang tua kita? Apakah kita adalah hadiah untuk pasangan kita? Apakah kita adalah hadiah untuk anak-anak kita?
Lihatlah apa yang kita ucapkan dan lakukan.