Ayat Nas : “supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. (Yeh. 11 : 20)
Tentu setiap orang percaya berkeinginan untuk selalu hidup dalam ketetapan Allah. Namun masalahnya adalah bagaimana kita dapat memahami ketetapan Allah ditengah riuhnya masalah hidup dan gaduhnya informasi sekitar kita. Ada sebuah kisah sebagai berikut :
Sekelompok orang sibuk menimbun es dengan jerami. Balok es yang dikumpulkan dalam gudang ini digunakan sebagai sarana penyimpan makanan ketika kulkas belum diciptakan. Seorang pekerja kehilangan jamnya, dan jam itu merupakan pemberian dari kakeknya yang sudah meninggal. Sekitar 10 orang turut membantunya mencari jam itu di dalam gudang yang penuh dengan jerami dan es. Setelah beberapa jam mereka menyerah. Seorang anak laki-laki kecil berkata bahwa dia akan mencarikan jam itu untuk mereka. Dia menyuruh semua orang keluar dan menutup pintu gudangnya. Setelah 5 menit dia berhasil menemukan jamnya. Orang bertanya bagaimana dia bisa melakukannya. Dia berkata, “Aku hanya diam dan mendengarkan dengan keras, dan aku bisa menemukannya.”
Kisah ini membawa kita kepada kesadaran bahwa keheningan hati menjadi jalan untuk mendengar dan menemukan Allah beserta ketetapan-Nya. Keyakinan dan penyerahan diri menjadi langkah selanjutnya dalam mengalami hidup yang baru. Peristiwa yang terjadi menjadi proses pendalaman serta pemantapan ketetapan Allah dalam hidup kita.
![[Logo MITRA]](/img/logomitra.png)
