Yes. 57: 14-21; Rm. 1: 18-25
Segala yang ditanam dengan baik, mestilah menghasilkan buah yang baik. Itu teori umum dalam pertanian. Apalagi kalau semuanya adalah unggulan; bibit, tanah, pupuk dan semuanya. Tapi apa yang terjadi pada kebun anggur Tuhan? Yesaya menyatakan: Israel sebagai kebun anggur Tuhan ternyata buah yang dihasilkan asam. Kata "apatah" menunjukkan bahwa memang tak ada lagi yang bisa diperbuat lagi atas hasil itu semua. Anggurnya asam. Tapi tentu tak bisa berhenti berbuat. Harus ada tindakan untuk menjadikan hasil panen berikutnya menjadi anggur yang diharapkan; anggur yang manis. Demikian juga dengan kehidupan manusia. Manusia yang diciptakan serupa dan segambar Allah dan telah merusak gambar itu, perlu bangkit untuk mencari Tuhan, dan syukur kepada Allah. Allah justru yang pertama-tama mengulurkan tangan-Nya dengan memberikan Anak-Nya; Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Oleh karena itu imanlah yang menuntun manusia kembali kepada Allah.
Orang-orang yang diselamatkan karena beriman memang berbeda dengan dunia, kita adalah orang yang hidup semata-mata dengan iman kita, bukan dengan perasaan semata atau bahkan dengan nafsu kedagingan kita. Manusia Kristus selalu dipimpin oleh iman dan senantiasa berjalan dengan beriman. Itulah pembeda, yang memang tidak sejalan dengan dunia. Maka dari itu, hidupilah hidup kita dengan iman yang akan terus menuntun kita menjalani hidup ini.