Kel. 20 : 1 – 21; Yak. 2 : 1 – 13
Selamat pagi.
Hukum atau perintah seringkali hanya dilakukan apa yang tertulis; apa adanya, tanpa melihat: apa yang ada dibalik yang tertulis, dan mengapa hukum itu diberikan. Orang seakan memakai kacamata kuda ketika mereka melakukan itu semua, tak memaknai dengan baik apa yang Tuhan perintahkan dan katakan. Inilah yang seringkali menjadi bahan percakapan, bahkan keberatan bahkan tuduhan orang Farisi dan ahli Taurat; bahwa Yesus melanggar dan tidak menghargai hukum Taurat. Padahal Yesus menegaskan: kehadiran-Nya bukan untuk meniadakan tapi menggenapi hukum Taurat; mengingatkan : hukum Taurat harus dijalankan dengan landasan kasih. Kesalahpahaman semacam ini juga dengan berbagai macam aturan yang ada. Bahkan dengan bumbu kepentingan diri sendiri. Yakobus mengingatkan:
Yakobus 2:1, 8-10 (TB) Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Jadi, lakukanlah semua hal dalam hidup kita dengan dasar: Tuhan sudah mengasihiku maka apapun yang aku lakukan semuanya untuk mengasihi orang lain tanpa memandang muka.