Yos. 1 : 1 – 9; Ibr. 11 : 32 – 12 : 2
Selamat pagi.
Bersaksi tentang iman kita; bahwa kita percaya dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, mestilah kita lakukan dalam hidup kita karena itulah sumber kehidupan kita: iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat. Namun, apakah selalu mudah? Yosua, setelah kematian Musa ditunjuk oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin umat Israel. Tentu Yosua paham bangsa seperti apa yang harus ia pimpin? Bangsa yang tegar tengkuk, bangsa yang kecenderungannya melawan Tuhan. Karena itu Yosua gentar. Ia merasa tidak mampu untuk melakukannya. Tapi Tuhan meneguhkan Yosua: Yosua 1:9 (TB) "....... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."
Dalam kehidupan kita meneguhkan bahwa kita adalah orang beriman juga mesti kita lakukan dalam hidup ini. Supaya hidup kita menegaskan: kita beriman kepada Tuhan dalam hidup kita. Dan penulis Ibrani mengingatkan dan meneguhkan: Ibrani 12:1-2 (TB) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Penulis kitab Ibrani menunjukkan bagaimana kesaksian orang menderita karena iman percayanya dan para martir (orang yang mati karena iman kepada Tuhan), bahwa pengorbanan mereka tidaklah menjadi sia-sia.
Karena itu ajakan penulis kitab Ibrani kepada kita orang beriman di masa kini; dalam keadaan kita apakah kita berani bersaksi tentang Kristus dalam kehidupan kita? Apakah kita tetap mengakui-Nya dalam hidup kita sekalipun mungkin tak dianggap, diolok, dicibir atau didiamkan saja oleh orang lain? Apakah kita merasa kecut dan gentar? Sebagaimana Tuhan menegaskan kepada Yosua yang kecut dan gentar, ingatlah: Yosua 1:9b (TB) ......... Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."