GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADI SAKSI ALLAH

Terpublikasi Sat, 19 Aug 2017   

oleh:

Yes. 43: 8-13; Rm. 11: 13-29

Tentang Allah, siapakah yang menjadi saksi? Apa kesaksian tentang Allah dalam hidup ini? Yesaya 43:10 (TB)  "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Bukankah saksi dari kasih dan perbuatan Allah yang ajaib adalah kita, umat milik kepunyaan-Nya? Kitalah yang mampu, dan mestinya menyatakan kepada orang lain siapakah Allah yang kita percaya dalam hidup ini; bahwa apa yang Dia lakukan tidaklah mengecewakan.

Menggunakan idiom pencangkokan tanaman, Paulus mengingatkan kepada orang Kristen non Yahudi supaya mereka tidak menjadi angkuh dan sombong. Memang ada orang-orang Yahudi yang menolak Yesus. Namun bukan berarti sama sekali Allah menolak mereka. Melalui mereka yang menjadi percaya, maka baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi; mereka yang sama-sama beriman Kristen adalah tumbuhan bersama untuk menyaksikan kasih Allah dalam Yesus Kristus melalui hidup mereka; Roma 11:22-23 (TB)  Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga. Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.

Bagaimana kita menanggapi kemurahan Allah dalam hidup kita? Mari, jadilah saksi-saksi Tuhan dalam hidup kita setiap hari bahwa terbukti benar kita sebagai yang dicangkokkan karena kemurahan Allah bertumbuh dan berkembang.