Yes. 2: 1-5; Mzm. 122; Rm. 13: 11-14; Mat. 24: 36-44
Hidup di zaman dengan semakin mudahnya mengakses berita tentu merupakan hal yang patut disyukuri. Informasi yang banyak dan cepat bahkan dari berbagai sudut pandang menjadikan kita bisa melihat suatu peristiwa dengan lebih utuh. Namun syukur itu juga perlu dilanjutkan dengan jeli mendapatkan berita yang jujur dan objektif sehingga pandangan kita benar-benar baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Berita tentang Tuhan Yesus sangatlah banyak. Apalagi di sekitar tahun-tahun setelah kenaikan-Nya ke Surga. Berita itu macam-macam. Ada yang negatif, positif dan bahkan cerita dongeng. Tentu karena Yesus adalah tokoh besar yang menarik banyak orang.
Menyatakan kebenaran yang sebenar-benarnya itulah tugas setiap manusia. Tanpa dibumbui dengan kepentingan diri sendiri atau kepentingan tertentu. Dan itulah juga yang dinyatakan Yesaya tentang jalan kebenaran umat Tuhan. Di tengah isu dari nabi-nabi palsu, Yesaya kembali mengingatkan tentang arti jalan kebenaran. (Yesaya. 2: 3-4) "dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata : 'Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya ia mengajarkan kita tentang jalan-jalan Nya, dan supaya kita berjalan menempuhya; Sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem."Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Allah yang patut dipuji dan dimuliakan dalam hidup umat milik kepunyaan-Nya. Sudahkah kita sebagai umat kembali menjadi umat Tuhan, sudahkah kita berkata dan bertindak benar sesuai dengan jalan kebenaran Tuhan?. Mari mulai hari ini kita mantapkan kembali bahwa kita adalah umat Allah yang senantiasa mewartakan Jalan Kebenaran Tuhan dalam kehidupan kita.