Yes. 54:1-10; Mat. 24:23-35
Dikasihi dan dibenci/ dihukum oleh Tuhan. Apa pandangan banyak orang? Bukankah keduanya dipisahkan dengan dua kutub yang bertolak belakang? Melalui peristiwa dalam hidup orang seringkali membedakannya; jika hidupnya nyaman merasa dikasihi. Sebaliknya jika penuh derita merasa Tuhan sedang membenci. Benarkah? Yesaya mengingatkan umat: Yesaya 54:10 (TB) Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. Atas segala dosa umat, Tuhan memang murka namun bukan berarti Tuhan membenci. Kasih setia Tuhan tak pernah berubah. Dia tetap mengasihi umat-Nya.
Jikalau ada banyak tanda diberikan, tentu itu suatu peringatan. Namun jangan terpancang kepada tanda-tanda itu. Tetaplah waspada dan berjaga. Persiapkan diri; perteguh iman, berlaku benar dan kenakanlah Kristus selalu tanpa jemu-jemu. Karena yang Tuhan nyatakan: Matius 24:23, 29-30 (TB) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Semua ada kesudahannya dan kuatlah bertahan. Tuhan pasti menjagai dan menguatkan kita sampai kepada kesudahannya. Jadi, derita bukan berarti Tuhan benci atau marah. Simaklah dulu: mengapa ada derita. Kesalahan? Atau justru sebuah batu ujian supaya kita semakin kuat dan teguh setia sampai akhirnya.