GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

RITUAL VS KOMUNAL?

Terpublikasi Sun, 12 Feb 2017   

oleh:

Ul. 30: 15-20; Mzm. 119: 1-8; 1 Kor. 3: 1-9; Mat. 5: 21-37

Selamat hari MingguTuhan tidak pernah menganggap kita benda atau barang yang tidak punya pilihan dalam hidup. Tuhan selalu memberikan pilihan dalam hidup kita. Dalam hal itu, Tuhan menunjukkan dengan jelas apa konsekwensi dari pilihan tersebut;Ulangan 30:15-16 (TB) Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.Tuhan mengajak untuk memilih hidup, namun tentu keputusan di tangan manusia sendiri. Pemazmur tahu apa itu memilih untuk hidup, dan dengan kerendahan hati ia meminta kepada Tuhan:Mazmur 119:7-8 (TB) Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.Pemazmur tahu kelemahannya sebagai manusia, karena itu ia memohon supaya Tuhan yang menyertainya ketika ia bertekad untuk menjadi orang yang taat. Dalam hidup taat dan setia kepada Tuhan, itu tercermin dalam kehidupan manusia kepada sesamanya. Karena itulah Tuhan Yesus dalam kotbah di bukit mengingatkan; baik relasi kita dengan Tuhan, maupun relasi kita dengan sesama tidaklah terpisahkan; itu merasuk dalam kehidupan dan diri kita:Matius 5:23-24 (TB) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.Apa yang ritual haruslah tercermin dalam kehidupan komunal; persekutuan kita dengan sesama. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan supaya jemaat Korintus tidak berselisih mengatakan siapa yang paling utama, dan golongan siapa yang lebih, namun semuanya ada baik sendiri maupun bersama-sama untuk kemuliaan nama Tuhan: 1 Korintus 3:6-9 (TB) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.Jadi ingatlah : milikilah hidup yang seimbang; hidup ritual maupun hidup komunal kita karena keduanya saling kait mengait dan keduanya tidak bisa terpisahkan.