Yer. 33:14-26; 2 kor. 1:1-11
Janji adalah hutang. Kita sering mendengar ungkapan ini. Artinya kalau kita sudah berjanji, seperti orang yang berhutang maka kewajiban kita adalah menepatinya; diminta atau tidak, dipaksa atau tidak. Dalam hal ini kita perlu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan apa yang kita janjikan.
Tuhan telah membuat perjanjian dengan bangsa Israel bahwa Tuhan akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya. Dan Tuhan tetap setia menepati janji-Nya kepada Israel sekalipun Israel sudah memberontak bahkan berkhianat. Dia adalah Allah yang setia kepada perjanjian-Nya; Yeremia 33:14-16 (TB) "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita! Kesetiaan Tuhan itulah yang juga ingin diingatkan oleh Paulus kepada jemaat Korintus dalam bacaan kita. Itulah sebabnya ia tahan menderita, dan menjadi contoh buat orang-orang Korintus; 2 Korintus 1:5 (TB) Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
2 Korintus 1:6 (TB) Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Oleh karena iman percaya kita beroleh kekuatan dalam segala apa yang kita hadapi karena Tuhan setia dan tak pernah meninggalkan kita.