GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HIDUPLAH SEBAGAI ORANG ARIF

Baru Tue, 24 May 2016   

oleh:

Amsal 8: 14-21, Efesus 5: 15-20; Ayat Nas : “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...” (Ef. 5:15)

Kata ‘arif’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan bijaksana, cerdik dan pandai, berilmu. Jadi orang arif adalah orang yang bijaksana atau orang yang cerdik dan pandai, atau orang yang berilmu. Bagaimana agar kita menjadi orang yang seperti itu? Firman Tuhan hari ini mengajarkan beberapa langkah yang dapat kita lakukan:

1. Teruslah Belajar

Kadang orang berkata, “kalau saya sudah lulus sekolah dan sudah dapat kerja, buat apa saya belajar? Kan belajar itu hanya tugas mereka yang masih sekolah?” Jika pendapat itu juga menjadi pendapat kita, maka ingatlah apa yang dikatakan dalam Ams. 8:17 “... dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.” Subyek ‘aku’ dalam ayat ini menunjuk pada hikmat (bdk. Ams 8:12). Hikmat adalah sumber kebijaksanaan, jadi jika kita ingin menjadi orang arif, maka kita perlu untuk memiliki hikmat. Oleh karena itu, kita perlu tekun mencarinya dengan terus belajar sepanjang hidup kita. Paulus juga mengingatkan hal itu dengan berkata, “sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Ef. 5:17).

2. Jangan kehilangan kendali atas hawa nafsumu

Ketidakmampuan dalam mengendalikan hawa nafsu hanyalah akan membawa seseorang pada sikap hidup yang tidak sopan dan tidak baik. Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi orang arif, kita perlu untuk mengendalikan hawa nafsu kita, dan menjauhi hal-hal yang bisa membangkitkan hawa nafsu kita. Paulus mengingatkan, “dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,” (Ef. 5:18).

3. Berkata-katalah dengan kata-kata yang membangun

Siapa dan seperti apa diri kita tercermin dari perkataan yang kita ucapkan. Kearifan seseorang akan tercermin dari perkataan yang diucapkannya. Seorang arif tidak akan mengungkapkan kata-kata yang menjatuhkan atau melemahkan. Dia akan berusaha untuk mengemas dan menata kata-katanya, sehingga orang yang mendengarnya merasa terbangun tatkala mendengarnya. Sebab itu Paulus mengatakan, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani.” (Ef. 5:19a)

Tiga hal itulah yang perlu kita upayakan dalam hidup kita agar kita menjadi pribadi yang arif dalam menjalani hidup. Tuhan memberkati.