GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

DALAM HIDUP, PERCAYA TUHAN

Terpublikasi Fri, 22 Jun 2018   

oleh:

Ayub 38 : 1-11; Mzm. 107 : 1-3, 23-32; 2 Kor. 6 : 1-13; Markus 4 : 35-41

Suka dan duka tidak ada yang tahu kapan datangnya dalam hidup. Bahkan suka dan duka datang bersamaan atau berurutan. Ketika suka dan duka dalam hidup itu, siapakah yang kita ingat? Khususnya dalam duka kita seringkali merasakan sendirian, menganggap teman-teman menjauh bahkan Tuhan tidak peduli dengan kita. Dalam duka kita juga digoda untuk tidak lagi percaya kepada Tuhan karena seringkali ada iming-iming dari "yang lain", seakan memberikan yang seakan lebih pasti. Itulah yang dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus, dan Ayub. Ayub merasa Tuhan tak berpihak kepadanya, dan mempertanyakan Tuhan (Ayub 31 :35-38), murid-murid bahkan menuduh Tuhan tidak peduli dan mereka takut kalau-kalau akan binasa.

Markus 4:38 (TB)  Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"Di situlah diperlukan iman yang kuat, dan setelah meredakan badai, Tuhan berkata kepada para murid: Markus 4:40 (TB)  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"Ya. Percaya kepada Tuhan dan tidak berpaling kepada yang lain, itulah yang perlu kita lakukan dalam hidup kita. Jangan fokus kepada badai hidup kita. Fokuslah kepada Tuhan yang punya kuasa atas hidup kita, dan mari kita saling mengingatkan satu dengan yang lain sebagai saudara, sebagaimana dicontohkan Paulus: 2 Korintus 6:1-2 (TB)  Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. 

Kitakah?