Amsal 8:1-4, 22-31; Mazmur 8; Roma 5:1-5; Yohanes 16:12-15
Selamat hari Minggu Trinitas.
Tuhan itu Allah yang tak pernah meninggalkan umat milik kepunyaan-Nya. Dialah yang selalu ada dalam sepanjang kehidupan umat.
Hari ini adalah Minggu Trinitas. Di Minggu Trinitas ini kita diajak menghayati karya kasih Tuhan yang bergerak harmonis; Bapa, Anak, Roh Kudus dalam karya kasih-Nya menyelamatkan dunia. Roma 5:1-2 (TB) Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dalam pengharapan itulah, Tuhan menguatkan kita dalam proses kehidupan yang dijalani. Roma 5:3-5 (TB) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Seperti yang dinyatakan: Yohanes 16:12-15 (TB) Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."Roh Kudus menolong setiap orang beriman, dan ini bukti: Karya kasih Allah Trinitas yang menyatakan kebaikan kepada kita. Tuhan memberikan hikmat yang menyelamatkan. Amsal 8:1-3 (TB) Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?
Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri, di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring: Hikmat Tuhan yang menuntun kepada keselamatan. Tidakkah kita mempercayakan diri kepada-Nya?
Doa:
Persekutuan umat di wilayah yang memikirkan kehidupan warga sekitar.