Bilangan 16 : 1-19; Ibrani 13 : 7-17
Selamat hari Senin.
Seorang pemimpin tidak saja dituntut untuk mampu memimpin dengan baik. Seorang pemimpin juga perlu kesabaran.
Ketika Musa dan Harun memimpin orang Israel keluar dari tanah Mesir, beberapa orang yang mempunyai pengaruh mulai memberontak kepada Musa dan Harun, Bilangan 16:1-2 (TB) Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan. Mereka menuduh Musa dan Harun meninggikan diri atas orang Israel. Atas semua yang mereka lakukan, Musa menyerahkan semua kepada Tuhan namun Musa menjadi marah ketika mereka menuduh Tuhan tidak berlaku benar atas bangsa mereka, menuduh Tuhan berbohong atas pimpinan-Nya melalui Musa. Seorang pemimpin yang baik dan benar tentulah menjadi contoh, khususnya dalam iman percaya kepada Tuhan karena itu penulis kitab Ibrani berkata: Ibrani 13:7-9 (TB) Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu. Seorang pemimpin yang setia kepada Kristus tentulah menjadi pemimpin yang menjadi contoh dan teladan dalam hidup mereka. Ia tidak akan kehilangan arah karena hidupnya hanya semata-mata tertuju kepada Kristus. Kristus yang adalah gembala kehidupan kita, umat milik kepunyaan-Nya. Maka seorang pemimpin yang baik akan mengambil sikap seorang gembala; Ibrani 13:17 (TB) Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Maka, jika kita seorang pemimpin, teladanilah Kristus. Jika kita orang yang dipimpin, maka dalam Kristus kita mengikut pemimpin dalam hidup kita dengan taat dan setia karena percaya mereka meneladan kepada Kristus sang Gembala Agung.