GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PEMIMPIN YANG MENGGEMBALAKAN

Terpublikasi Sat, 07 Oct 2017   

oleh:

Yes. 22: 1-8 1; Petr. 5: 1-5, 12-14

Keriaan semu yang dilakukan oleh orang Israel karena merasa dirinya aman dan tenteram justru hal itu dikritik oleh Tuhan. Rasa aman yang semu oleh karena merasa dirinya kuat, padahal Tuhan Allah berkata: Yesaya 22:5 (TB)  Sebab Tuhan, TUHAN semesta alam telah menentukan suatu hari: Ia akan menggemparkan, menginjak-injak dan mengacaukan orang: di "lembah penglihatan" tembok akan dirombak dan teriakan minta tolong sampai ke puncak gunung! Yesaya menubuatkan suatu hari ada kehancuran karena para pemimpin yang mereka anggap mampu melindungi mereka dan justru mereka meninggalkan Tuhan; Yesaya 22:5 (TB)  Sebab Tuhan, TUHAN semesta alam telah menentukan suatu hari: Ia akan menggemparkan, menginjak-injak dan mengacaukan orang: di "lembah penglihatan" tembok akan dirombak dan teriakan minta tolong sampai ke puncak gunung! Seorang pemimpin mestinya tidaklah meninggalkan orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin mestilah seperti yang dikatakan Petrus;

1 Petrus 5:1-3 (TB)  Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Itulah juga yang diharapkan ada pada diri setiap orang beriman; baik tua maupun muda; khusuanya kepada mereka yang ditunjuk untuk menjadi seorang pemimpin. Salam yang diucapkan Petrus kepada orang-orang yang dikasihi mengingatkan kepada jemaat di mana surat ini ditujukan. Bahkan Tuhan menyatakan; 1 Petrus 5:1-3 (TB)  Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 

Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Adakah sikap sebagai seorang gembala yang meneladan kepada sang Gembala Agung sudah menjadi kebiasaan kita setiap hari?