GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

AKHIR ZAMAN; BAGAIMANA MENGHADAPINYA?

Terpublikasi Sat, 17 Nov 2018   

oleh:

Daniel 12 : 1-3; Mazmur 16; Ibrani 10 : 11-25; Markus 13 : 1-8

Selamat hari Minggu.

Ada banyak sekali pendapat dan pandangan tentang akhir zaman. Gambaran yang mengerikan biasanya mewarnai. Ada yang berhenti sampai kepada gambaran menakutkan, ada yang menunjukkan pengharapan. Kitab Daniel termasuk yang menunjukkan di akhir zaman itu ada pengharapan bagi orang yang bijaksana; Daniel 12:3 (TB)  Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. Tentu setiap kita berharap menjadi orang yang digambarkan oleh penulis kitab Daniel; bercahaya seperti cakrawala dan tetap untuk selama-lamanya. Tentang akhir zaman, Tuhan Yesus memberi nasehat; Markus 13:5 (TB)  Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Dengan keadaan yang tidak menentu; ada banyak kabar, ada banyak penyimpangan maka menjadi orang yang waspada terhadap semua yang terjadi adalah hal yang perlu dilakukan. Penulis kitab Mazmur menggambarkan betapa beruntungnya orang yang mau bersandar hanya kepada Tuhan; Mazmur 16:5-6 (TB)  Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku. Ya. Orang yang bijaksana adalah mereka yang takut akan Tuhan (band. Mazmur 1 : 1-2). Orang yang seperti inilah yang dibenarkan di hadapan Tuhan. Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan kini dan saat ini? Bagaimana kita mempersiapkan diri kita? Penulis kitab Ibrani mengingatkan; sebagai orang yang sudah diselamatkan oleh karya kasih Kristus yang sekarang dimuliakan di sebelah kanan Allah Bapa, orang beriman tidak perlu takut dan gentar. Dalam menjalani hidup, kita diajak untuk; Ibrani 10:22-25 (TB)  Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.  

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 

Jadi, mari kita hidup dengan penuh ketekunan dalam hidup kita; tidak tergantung ada kabar apa di sini atau di sana. Tidak tergantung apakah ada kabar tentang akhir zaman atau bahkan film yang menakut-nakuti namun, mari kita menjadikan hidup bertekun dalam Tuhan sebagai gaya hidup kita setiap hari.