Kis. 1: 1-11; Mzm. 47; Efs. 1: 15-23; Luk. 24: 44-53
Kuasa dan kekuasaan adalah topik yang menarik. Tidak hanya untuk dibicarakan namun untuk diraih, dan orang berusaha meraihnya, bahkan dengan cara apapun juga; dari cara yang sopan sampai mengolok bahkan memakai nama Tuhan. Ketika Yesus akan terangkat ke Surga, ada saja murid yang menanyakan tentang kuasa itu. Mereka masih beranggapan Yesus akan mendapatkan kuasa duniawi SAJA. Padahal Yesus sudah membuktikan kemenangan-Nya dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Pengertian kuasa itu barulah akan mereka mengerti kalau Roh Kudus menguasai diri mereka; Kisah Para Rasul 1:8 (TB) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."Kalau Roh Kudus mereka hayati dalam hidup mereka maka mereka (dan kita) tahu bahwa Allah sudah menang dan sudah berkuasa atas dunia, dan itulah yang mendorong kita bersaksi tentang Dia dalam hidup kita.
Memang jikalau mengandalkan pikiran, kita tidak akan pernah bisa mengerti, dan itulah yang dialami oleh para murid; dan karena itulah Tuhan Yesus dalam perjumpaan-Nya dengan mereka setelah kebangkitan-Nya menegaskan: Lukas 24:46-49 (TB) Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."Pengertian bahwa kuasa Allah diraih bukan dengan tangan besi atau merupakan kemenangan gilang gemilang atau mempermalukan pihak lain, itulah yang menjadi pengertian tentang kuasa dan kekuasaan, dan pengertian itu yang Paulus doakan ada dalam kehidupan jemaat Efesus sehingga mereka kuat dalam penderitaan namun juga tidak sombong ketika memegang kuasa duniawi. Kuasa Allah atas dunia sudah nyata dengan karya kasih Yesus di tengah dunia ini. Dengan kenaikan-Nya ke Surga, Yesus menerima buah karya-Nya itu.
Sudahkah kita menyadari bahwa hal ini?