GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

TUHAN MENGASIHI, MENGAPA ENGKAU BERSUNGUT?

Terpublikasi Sat, 06 May 2017   

oleh:

Yeh. 34: 1-16; Luk. 15: 1-7

Jabatan sebuah tujuan atau alat? Pertanyaan ini yang harus selalu kita refleksikan dalam hidup kita. Mengapa selalu? Karena kita seringkali tergoda mempergunakan jabatan untuk kepentingan diri sendiri atau untuk menyelamatkan diri sendiri. Itulah kritik tajam Tuhan kepada pemimpin Israel; mereka yang mestinya merawat bangsanya dengan baik malahan membawa umat ke kehidupan yang menuju kepada kebinasaan. Karena itu Tuhan berkata: Yehezkiel 34:14-16 (TB)  Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.

Ya. Dia akan bertindak dengan benar; mencari dan mengumpulkan umat-Nya, merawatnya dan memperlakukan mereka selayaknya seorang gembala kepada domba-domba gembalaan-Nya. Dalam bacaan Injil, orang Farisi justru bersungut-sungut ketika pemungut cukai dan orang berdosa mendengarkan Injil dari Tuhan Yesus. Layakkah? Bukankah seharusnya justru orang Farisi senang dan mendorong jika ada orang berdosa (termasuk pemungut cukai dalam anggapan orang Farisi) mendengar Injil? Perumpamaan tentang domba yang hilang (juga dirham yang hilang dan anak yang hilang) justru mengingatkan kepada orang Farisi dan kita bahwa : Tuhan saja datang mencari dan mendapatkan mereka yang sesat, tersesat dan disesatkan; berdosa. Dan Tuhan bersukacita ketika menemukan yang berdosa, merawat dan membalut yang luka, menjagai mereka sebagai miliknya. Mengapa kita yang tadinya juga berdosa dan diselamatkan Tuhan sekarang menolak mereka yang dikasihi Tuhan? Miliki hati seperti milik Tuhan; hati yang penuh kasih.