GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me
GKI Klasis Semarang Barat

GKI Pekalongan

Sejarah singkat

Badan-badan zending dari Belanda, Inggris, Jerman dan Portugis telah hadir pada sekitar abad 19. Namun, orang-orang Tionghoa di Pekalongan belum dijadikan sasaran penginjilan mereka. Bersyukur, bahwa seorang Tionghoa bernama Liem He Swan asal Klidang, Batang, merantau ke Jakarta dan menerima baptis di sana. Tetapi, ketika ia hendak menikahkan putranya Liem Tjioe Bing dengan seorang gadis Pekalongan dan tak ada gereja yang melayani pemberkatan pernika­han tersebut, maka ia mengundang Pdt. Oei Bian Tiong (Zefanya Azar­ya) dari THKTKH Cirebon untuk melaksanakan kebaktian pemberkatan itu pada tanggal 25 Oktober 1948 di rumahnya. Selanjutnya, Sdr. Liem He Swan menulis surat ke THKTKH Semarang, agar di Pekalongan dapat dibuka THKTKH juga.

Setelah memperoleh jawaban positif dari THKTKH Semarang, Sdr. Liem He Swan menghimpun empat orang Tionghoa yakni Sdr. Djie Swie Seng, anggota Protestansche Gemeente te Pekalongan; Sdr. Liem Tjioe Bing, anggota Gereja Tanah Abang Jakarta; Sdr. Tan Kiam Eng dan Sdr. Jo Tek Tjay. Kemudian mereka menghubungi Pdt. Kaimana dari Majelis Sinode GPIB di Jakarta untuk mengajukan permohonan pemin­jaman secara cuma-cuma gedung gereja mereka di Heerenstraat (kini Jl. Merpati), Pekalongan, yang telah lama tidak digunakan. Selanjutnya, pada hari Jumat, 18 Maret 1949 pk. 10.00 dimulailah kebaktian pertama yang dilayani oleh Pdt. Liem Siok Hie dan guru Injil Tan Kiem Liong (Sulaiman Budipranoto) dalam bahasa Melayu. Sejak saat itu berdirilah THKTKH Pekalongan cabang Semarang.

Kendati kebaktian dihadiri hanya oleh sedikit orang, kadang-kadang sekitar 10 orang saja, namun tidak menyurutkan semangat untuk terus melangsungkan kebaktian. Bahkan tak jarang pula, pada tahun 1949 pengunjung kebaktian telah hadir, tetapi pemimpin kebaktian tidak datang karena kereta api yang ditumpanginya tidak jadi berangkat. Para pelayan kebaktian antara lain Pdt. Liem Siok Hie dan guru Injil Tan Kiem Liong dari Semarang, guru Injil Siem Tjien Ling dari THKTKH Tegal dan Pdt. Prawirotirto dari GKJ Tegal. Maka, kehadiran Sdr. Lie Ping Siang disambut untuk menjadi guru Injil THKTKH Pekalongan disambut dengan penuh suka cita. Sekolah Minggu yang dibentuk, dilayani oleh Sdr. Djie Hian Mien dan Sdr. Tan Tjioe Lay.

Dengan tersendat-sendat, terasa juga perkembangan jemaat dengan bertambahnya sejumlah pengunjung dan untuk membangkitkannya pada bulan Juni 1950 diadakan KKR yang dipimpin oleh Pdt. J.M. Vlijm, Pdt. Liem Siok Hie dan guru Injil Tan Kiem Liong. Juga disertai dengan pelayanan PWK Debora dan paduan suara dari Semarang, ditambah lagi dengan paduan suara THKTKH Tegal yang dipimpin oleh guru Injil The Hian Hoo (Petrus Hardjopranoto), sehingga penuhlah ruang kebaktian tersebut. Maka buah sulung berupa baptisan di jemaat Pekalongan pun terjadi pada tanggal 15 Oktober 1950 atas diri Gan Biet Nio (Ny Tan Kiem Kang), disusul pada tahun 1951 ada 7 orang menerima baptisan dewasa, 2 orang menerima pengakuan percaya (sidi) dan 3 orang menerima baptisan anak. KKR berikutnya baru diadakan lagi pada tanggal 9-12 Juli 1953, yang dilayani oleh Pdt. Tan King Hien dari HKKTKH Magelang, disusul pada tanggal 18-24 Agustus 1954 yang dilayani oleh Pdt. Then Djin Soei. Sekali lagi Pdt. Tan King Hien melayani KKR pada tanggal 20-23 Juni 1955, namun pada bulan itu juga Sdr. Lie Ping Siang pindah ke KTKH Sangkrah Solo dan `bertu­kar tempat' dengan Sdr. Tan Po Djwan (Paulus Tanoewidjaja), mantan guru Injil KTKH Sangkrah Solo yang datang ke THKTKH Pekalongan hingga Nopember 1955. Sdr. Tan Po Djwan kemudian digantikan oleh Sdr. Oei Siauw Hian (S.H. Widyapranawa) hingga 1957.

Pertumbuhan jemaat terasa dengan bertambahnya jumlah anggota hingga 70 orang dewasa dan 50 orang anak pada tahun 1957. Juga terbentuknya Perkumpulan Wanita Kristen pada tanggal 1 Januari 1955 dan Perkumpulan Pemuda-Pemudi Kristen pada tanggal 24 Sep­tember 1955 mendorong perkembangan jemaat. Itulah sebabnya, setelah dianggap masak, THKTKH Pekalongan pun didewasakan pada tanggal 17 April 1957 dengan nama `GKI Pekalongan'. Adapun Maje­lis Jemaatnya yang pertama adalah para Penatua : Oei Siauw Hian, Djie Swie Seng, Oey Giok Tay, Tan Tin Hong, Tjia Tjoei Gwan; para Diaken : Liem Tjioe Bing dan Koo Koan Tay, dengan konsulennya Pdt. Tan Kiem Liong. Karena guru Injil Pnt. Oei Siauw Hian mendapat tugas untuk mengajar di Akademi Theologia Yogyakarta, maka pada tahun 1957 beliau meninggalkan GKI Pekalongan. Salah satu hasil karya beliau berupa keikut-sertaan dalam proses pembelian rumah pastori Jl. Toba 14 A (sekarang no. 20) dengan harga Rp 100.000,- uang lama, namun tak sempat menempatinya.

Kemudian Pdt. Then Djin Soei yang semula melayani GKI Ngupasan Yogyakarta menerima panggilan GKI Pekalongan dan diteguhkan pada tanggal 19 Maret 1958. Pada awal masa pelayanan beliau, kebaktian pagi pukul 09.00 dibuka di samping kebaktian pukul 17.00 yang telah lama berlangsung, lalu membuka Pos PI di Kedungwuni. Juga di Sragi dibuka Pos PI, namun karena tak ada perkembangan, sehingga tidak dilanjutkan. Pada medio 1958 pemerintah memberikan gedung gereja seluas l.k. 2.645 m2 dengan status hak pakai bersama dengan Gereja Kristen Jawa Pekalongan (pada tahun 1997 telah berhasil diurus perubahan status menjadi hak milik, dan sesuai dengan kesepakatan dengan pihak GKJ, maka GKI mendapat bagian l.k. 1.330 m2).

Di bidang pendidikan, Perkumpulan Wanita Kristen yang diketuai oleh Ny. Lo Siauw Hoo membuka Sekolah Taman Kanak-kanak `Esther' pada tanggal 1 Agustus 1959, yang kemudian berkembang sampai SD hingga kelas VI dan SMP. Berikutnya, didorong oleh kebutuhan, dibangunlah Balai Pertemuan Kristen yang diketuai oleh Sdr. Oey Giok Tay dan diresmikan pada tanggal 13 Januari 1960, yang kemu­dian dipakai untuk sekolah Taman Kanak-kanak `Esther'.

Pada tahun 1960 diadakan KKR yang dilayani oleh Pdt. Oei Liang Bie (Obaja) dari Gereja Gereformeerd Surabaya, yang dibantu oleh penyanyi sopran Tan Tjong An. Disusul 70 orang anggota Paduan Suara Hosiana pimpinan Sdri. Elga Oei (Debora Samudera) menggelar puji-pujian pada bulan Juli 1960 dengan menghasilkan Rp 32.000,- yang dipakai untuk membantu dana pembangunan Balai Pertemuan Kristen. Tercatat jumlah anggota jemaat pada tahun 1961 telah menjadi 143 orang dewasa dan 111 orang anak baptisan.

Berkaitan dengan masalah wanita berjabatan gerejawi, GKI Pekalongan pada tahun 1963 meneguhkan diaken atas diri Ny. D.L. Otto dan Ny. Thio Boen Tjwan. KKR sekali lagi dilayani oleh Pdt. Oei Liang Bie pada tahun 1963, kemudian pada bulan Mei 1963 jam kebaktiannya diubah menjadi pukul 06.00 dan pukul 16.30. Untuk pengembangan Pos PI, dibuka di Banyurip dan Wiradesa pada tahun 1967. Sedang di bidang paduan suara dibentuk Paduan Suara asuhan H. Wattihelew dan Paduan Suara PPGKI asuhan Sdr. Go Joe Lok dan Sdr. Tan Liang Gie, yang kemudian digantikan oleh Sdri. Oei Kiem Nyan dan digantikan lagi oleh Ny. Ira Iswarti Bhintarto.

Berkaitan dengan kegiatan oikumenis, pada tahun 1964 dibentuk Badan kerja Sama Gereja-gereja Kristen (Protestan) dan Roma Katolik, berkat prakarsa dari Bapak Mainake SH, Kepala Kejaksa­naan Negeri Pekalongan, salah seorang dari 18 orang anggota baru yang datang dengan surat atestasi dari gereja di kota lain.   Sedang untuk mengatasi defisit keuangan, dibentuk Komisi Kesejah­teraan yang ditangani oleh Ny. Tan Tjing Som, Ny. Tjia Tjoei Gwan (DW Sudarmadi), Sdr. Tan Tin Hong dan Sdr. Siauw Thiam Siong dengan usaha `Kios Pantjarasa'-nya di Jl. Blimbing 145, dan stand kios makan di pantai Pekalongan yang kemudian menjadi cikal bakal usaha katering GKI Pekalongan.

Berkaitan dengan kebutuhan pendeta, pada tahun 1966 jemaat me­manggil Pdt. Lauw Bian Hoo (A.L. Bhintarto) yang sedang melayani GKI Rembang-Lasem, namun baru terwujud pada tanggal 2 Pebruari 1971 ketika beliau diteguhkan di GKI Pekalongan. Sementara, Pdt. Then Djin Soei, kelahiran tanggal 21 Nopember 1904, memasuki emeritasi pada tanggal 1 Juni 1970 dan tinggal di Jakarta. Selama belum ada pendeta pengganti, Pdt. Zacharia W. Susetya dari GKI Karangsaru Semarang menjadi konsulennya dan Sdr. Oei Ting Giok yang pernah studi di STT Duta Wacana Yogyakarta membantu pelaya­nan di GKI Pekalongan. Pada akhir 1970 jumlah anggota dewasa ada 286 orang dan 180 orang anggota baptisan. Namun karena kepergian Pdt. A.L. Bhintaro untuk tugas studi di Selly Oak Colleges Bir­mingham, Inggris selama September 1971 - Juni 1972, maka Pdt. Zacharia W. Susetya kembali menjadi konsulen GKI Pekalongan.

Sepulangnya dari Inggris, Pdt. A.L. Bhintarto mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kehidupan jemaat, baik di bidang keuangan, maupun pelayanan pada umumnya. Kebutuhan yang berkem­bang mendorong jemaat itu meningkatkan keterlibatan anggota-anggota jemaat, baik dalam menanggung beban keuangan, maupun partisipasi mereka dalam pelayanan. Juga dirasakan perlu adanya penambahan tenaga pengerja gereja dalam diri Sdri. Lily Dwi Arya­ni, lulusan SPWK Magelang selama 1977-1978. Disusul oleh Sdri. Magdalena lulusan STT Duta Wacana Yogyakarta selama tahun 1989 dan Sdr. Samuel Kurniawan pada bulan Pebruari 1992 yang ditahbis­kan pada tanggal 12 Maret 1996.

Atas karunia Tuhan yang besar, GKI Pekalongan secara resmi menerima penyerahan gedung gereja yang dibangun pada tahun 1880-an dari Majelis Sinode GPIB pada tanggal 27 September 1979. Namun demikian sertifikatnya baru diperoleh pada tanggal 13 Januari 1988. Sedang sertifikat rumah pastori Jl. Toba 14 A telah diperoleh pada tahun 1982 atas prakarsa Pdt. A.L. Bhintarto yang dibantu oleh Sdri. Tan Sioe Nio. Disusul kemudian pada tahun 1997 jemaat membeli rumah pastori II di Perumahan Kapuas Endah C-1 yang kini ditempat oleh keluarga Pdt. Samuel Kurniawan.

Jumlah anggota jemaat GKI Pekalongan per 1 Maret 1999 adalah 740 orang dewasa dan 320 orang anak baptisan. Bersamaan dengan peringatan HUT ke-50 pada tanggal 18 Maret 1999, jemaat GKI Pekalongan mencanangkan sebuah proyek renovasi gedung gerejanya dan pembangunan Gedung Penunjang.  Proyek ini mulai dikerjakan dengan peletakan batu pertama pada tanggal 9 September 1999 pk. 09.00.

Pendewasaan
17 April 1957
Jadwal ibadah
Umum06.00; 16.30
Anak08.15
Remaja 17.00 (Sabtu)
Komisi Dewasa & Dewasa Muda18.00 (Selasa terkahir) & 19.00
KUL06.00 (Jumat M-I & II)

 

Kontak
  • Jl. Merpati 1(Depan GOR Jatayu), Pekalongan - 51114
  • Telp.(0285) 421095, 423124; HP 0856.4082.4825; Fax (0285) 428288
  • info@gkipekalongan.com
Statistik Anggota Jemaat
SidiBaptisan
PriaWanitaPriaWanita
450631148121
Total anggota jemaat 1350
Pendeta Jemaat
  • Pdt. Em. Drs. Adrew Lucius Bhintarto
  • Pdt. Yosua Agung Nugroho Hadiusodo
Bakal jemaat
Pos
    -