Sejarah singkat

GKI Kebayoran Baru dalam menghayati tugas pokoknya, yakni memberitakan Injil Tuhan, telah membuka Pos Kebaktian di wilayah Jakarta Selatan. Hal ini telah dilaksanakannya dengan terencana dan teratur sejak tahun 1972. Untuk keperluan itu, dibentuklah Panitia Pembangunan, yang diketuai oleh Bapak Soedarjo, dan mengawali kegiatannya dengan membeli sebidang tanah yang berdekatan dengan Joint Embassy School (kini Jakarta International School) di Trogong, Cilandak. Kebaktian pertama di tempat ini terlaksana pada tanggal 8 Oktober 1978, yang dihadiri oleh sekitar 20 orang.

Kebaktian rutin selanjutnya dilaksanakan dengan meminjam ruang kelas Sekolah Tirta Marta. Pada tanggal 22 November 1981, dibentuklah Badan Pekerja Cabang Kebayoran Selatan yang kemudian disusul dengan kebaktian peresmian Cabang Kebayoran Baru pada tanggal 25 Februari 1982, yang dihadiri oleh sekitar 400 orang. Peristiwa ini ternyata mendapat dukungan dari setempat, di mana Bapak Wakil Lurah Pondok Pinang sendiri berkesempatan memasang papan nama. Menarik untuk diperhatikan, bahwa Majelis Jemaat GKI Kebayoran Baru berhasil menghubungi pengurus Yayasan Mardiko Sinode Am GKI untuk membeli tanah dengan luas 4.119,3 m² yang dimiliki yayasan tersebut. Itulah tanah di Jl. Sekolah Kencana IV yang kini menjadi lokasi GKI Pondok Indah.

Mengenai pendewasaannya hal itu terlaksana pada tanggal 20 Juni 1984 dengan menggunakan nama GKI Kebayoran Selatan, di mana Pdt. M.A. Christian sebagai pendeta konsulennya. Untuk menggembalakan jemaat itu, dipanggillah Pdt. Agus Susanto dari GKI Jatim Jl. Diponegoro Surabaya dan diteguhkan pada tanggal 2 September 1986. Ketika dirasakan nama GKI ‘Kebayoran Selatan’ itu kurang tepat, maka bergantilah namanya menjadi ‘GKI Pondok Indah’ pada tanggal 17 Juni 1988, bertepatan dengan peresmian pemakaian gedung gerejanya. Selanjutnya, jemaat ini melaksanakan tugas panggilannya dengan memberitakan Injil ke daerah Cinere dan meresmikan adanya Pos Kebaktian di sama pada tanggal 1 Oktober 1989. Pos ini kemudian didewasakan pada tanggal 2 November 1995 dengan nama ‘GKI Cinere’.

Tantangan dan kebutuhan pendeta telah mendorong jemaat untuk memanggil Sdr. Rudianto Djajakartika, yang ditahbiskan menjadi pendeta pada tanggal 16 Juni 1992, dan Sdr. Joas Adiprasetya yang ditahbiskan pada tanggal 11 Oktober 1996. Selanjutnya Sdr. Andreas Agus Puryanto untuk melayani Bajem Pondok Pucung, ditahbiskan pada tanggal 25 Oktober 2000. Ternyata tantangan itu belum surut juga, sehingga pada tanggal 14 Maret 2002 dua orang pendeta baru sekaligus, yaitu Pdt. Tumpal Tobing menjadi Pendeta Tugas Khusus untuk melayani di Sekolah Tirta Marta, dan Pdt. Purboyo W. Susilaradeya menjadi Pendeta Jemaat GKI Pondok Indah. Selain itu, GKI Pondok Indah pada saat ini juga sedang dalam proses untuk memanggil seorang pendeta wanita untuk melengkapi pelayanan yang terus meningkat di jemaat ini.

Untuk terus meningkatkan pelayanan bagi jemaat, maka telah dibangun pula sarana gedung pertemuan lantai tiga. Selain itu, untuk membina serta melengkapi jemaat dengan berbagai pengetahuan maupun berbagai bacaan teologia, pada tahun 2003 telah diresmikan pula Perpustakaan Jemaat yang terletak di lantai dua.

Derap langkah pelayanan terus diayunkan, ziarah iman terus berjalan sampai akhir jaman. Tonggak-tonggak sejarah menjadi tonggak iman, untuk pegangan melangkah ke depan bersama-sama dengan seluruh anggota jemaat yang kini jumlahnya sudah mendekati angka 3.000 orang itu. Bahwa sampai saat ini Tuhan Allah telah menyertai jemaat-Nya di GKI Pondok Indah, maka Tuhan yang sama pula yang akan terus menyertai dan mendampingi kita ke depan nanti, apapun wujud tantangan yang harus kita hadapi di hari depan.